Beberapa Ramalan Syiah Kuala Tentang Negeri Aceh Terbukti Benar-benar Terjadi
Rabu, Agustus 16, 2017
Tambah Komentar
Syekh Abdurrauf As-Singkili atau dikenal dengan Syiah Kuala. Nama lengkap beliau ialah Aminuddin Abdul Rauf bin Ali Al-Jawi Tsumal Fansuri As-Singkili (Singkil, Aceh 1024 H/1615 M - Kuala Aceh, Aceh 1105 H/1693 M). Beliau adalah seorang ulama besar di Aceh. Ia memiliki pengaruh yang besar dalam penyebaran agama Islam di Nusantara dan sumatera pada khususnya.
Beliau pernah mendapatkan wasiat dari Nabi Khiddir As. Saat berada di Istana Kutaraja(Banda Aceh) kala itu, sebagaimana Tersurat dalam kitab Mandiyatul Badiah. Inilah yang banyak dipercaya oleh masyarakat Aceh sebagai ramalan Syiah Kuala.
Syech memberikan
gambaran tentang Aceh dulu dan Aceh dimasa yang akan datang. Beberapa dari ramalan tersebut sudah terbukti benar-benar terjadi. Berikut ini kami
paparkan sedikit informasi yang kami
kutip dari infomesteri.com
Bunyi ramalan
Syiah Kuala tersebut antara lain sebagai berikut:
- Beberapa lama
kemudian (lebih kurang) 45 musim kerajaan BA dikalahkan oleh kerjaan JIM(jepang)
yaitu mereka yang datang dari Matahari terbit.
-Lebih kurang
empat musim kerajaan JIM tersebut menguasai Aceh, tiba-tiba mereka keluar
dengan sekelip mata karena mereka dikalahkan oleh Peuraja Ajam, Peuraja Gajah,
Peuraja Cagee, Peuraja Singa dll.
- Setelah kerajaan Jim tersebut
keluar dari Negeri Aceh. Kemudian negeri dibawah angin lainya atas usaha isi
negeri itu sendiri akan berdiri satu kerajaan yang menaklukkan Negeri Aceh dan
negeri dibawah angin lainya. Nama kerajaan itu berawal dengan huruf Alif dan
berakhir dengan huruf Jim.
-Kerajaan itu akan
berdiri sampai kuat, akan tetapi negeri itu penuh dengan huru-hara dan pertumpahan
darah dimana-mana. Rakyat banyak melakukan kemudharatan dan kehidupan mereka selalu
dalam keadaan susah gulana. Perdagangan mahal, pakaian dan makanan mahal, yang
pandai hanya bisa berdiam diri, orang besar banyak melakukan dusta, semua
rakyat berpaling muka dari pembesar pembesar itu, perampasan terjadi disetiap
simpang, mereka tidak mempunyai senjata dan dimasa itu orang-orang sangat suka pada
merah dan kuning dengan menanti yang tidak mengaku Allah dan bermusuh
dengan agama yang ada dibumi.
-Bahwa waktu itu
ummat Islam banyak tersesat karena kurangnya Ilmu pengetahuan(Agama), kurangnya
beramal, iman mereka lemah dan banyak melakukan maksiat dan dosa. Ketika itu pula
banyak ummat Islam meninggalkan mazhabnya yaitu mazhab yang empat(Hanafi,
Maliki, Syafi’i, dan Hambali) dan membuat mazhabnya sendiri (mazhab kelima) dan
itulah tanda huru hara serta kutukan dan bala.
-Manusia pada
waktu itu banyak membuang adat-istiadatnya sendiri dan memakai adat-istiadat
orang lain. Pada masa itulah manusia banyak meninggalkan syariat Nabi Muhammad
Saw, dan mengkafirkan 'Itiqad Ahlul Sunnah Waljama'ah. Pada waktulah
masyarakat dalam Negeri itu banyak mengikut huruf enam dan ada juga yang suka
kepada huruf bergaris Fa, Kaf, Jim atau sama dengan Kaf, Mim, Jim, Nun dan Sin. Mereka
itu tidak mengakui adanya Tuhan Rabbul 'alamin.
-Rakyat pada suatu
masa nanti akan bangkit dengan penuh amarahnya seperti api yang sedang membara,
mereka ingin membela negeri dan ingin melepaskan diri dari warna kuning dan
merah, dan sebagainya. Akan tetapi kelakuannya bermacam-macam ragam dan pada
akhrinya yang memindahkan kuning dan merah dialah yang menang, yakni golongan
yang tidak suka kepada pekerjaan atau perbuatan yang salah. pada saat itu, maka
berdirilah agama islam menurut Ahlul Sunnah Waljama'ah yang bermazhab dengan
mazhab yang empat. Negri jadi aman, damai, adil dan makmur seperti dahulu kala,
yakni akan menang orang-orang yang beriman.
- Pada tahun 1440
H. Negeri Aceh Akan dikuasai oleh Kerajaan ‘Ajam (Rakyat biasa) yang dipimpin
oleh pemimpin yang lahir dari rakyat yang berdarah pemimpin ‘adil. Rakyat pada
waktu itu agama dan iman mereka sangatlah kuat. Tempat ibadah dan pengajian di
Dayah-dayah dipenuhi oleh para penuntut ilmu. Akan tetapi manusia pada waktu
itu banyak yang takut, baik orang biasa, tgk-tgk di dayah, orang mengaji dan
tgk-tgk di kampung-kampung sangat takut kepada penyakit yang tidak dapat
dikesankan, dan tidak dapat diperiksa dengan alat medis. Penyakit itu adalah sihir,
manusia kala itu juga sangat banyak mendalami dan mengamalkan ilmu-ilmu sihir. Kala
itu, masa datangnya pemimpin yang 'adil, pemimpin yang menjalankan adat dan hukum. sehingga negeri menjadi aman, damai, adil dan makmur, sejahtera seperti dahulu kala.
(akan berdiri kembali Kesulthanan Aceh Serambi Makkah).
Demikianlah secuil informasi tentang ramalan Syiah Kuala tentang Negeri Aceh yang beberapa diantara ramalan-ramalan tersebut nampaknya sudah terbukti adanya. Wassalam
Demikianlah secuil informasi tentang ramalan Syiah Kuala tentang Negeri Aceh yang beberapa diantara ramalan-ramalan tersebut nampaknya sudah terbukti adanya. Wassalam
Belum ada Komentar untuk "Beberapa Ramalan Syiah Kuala Tentang Negeri Aceh Terbukti Benar-benar Terjadi"
Posting Komentar