Belajar Dari Kisah Seorang Wali Allah
Selasa, Juni 13, 2017
Tambah Komentar
(Hormat dan Rendah Hati Tanpa Syarat
dan pilah pilih)"
Seorang WALIYULLAH dg pakaian kumal
datang memohon sumbangan ke rumah seorang saudagar kaya. Saudagar kaya itu
merasa sebal dg penampilan si WALI itu dan mengusirnya pergi dgn kata-kata
kasar. Beberapa hari kemudian seorang WALI besar datang dgn jubah keagamaan yg
mewah dan berkilauan, memohon sedekah ke saudagar kaya tersebut. Si saudagar
kaya segera menyuruh anak
buahnya untuk menyiapkan makanan mewah untuk si WALI
BESAR. Lalu ia mengajak si WALI untuk menikmati makanannya. Si WALI
menanggalkan jubah keagamaannya yg mewah, melipatnya dgn rapi dan meletakkannya
di atas kursi meja makan. Ia kemudian berkata: "kemarin aku datang dengan
pakaian usang dan anda mengusirku. Hari ini aku datang dg pakaian mewah dan
anda menjamuku. Tentunya makanan ini bukan untukku tapi untuk jubah ini?."Setelah berkata demikian WALI tersebut berlalu, meninggalkan si saudagar yg kaget.
Lantas WALI itu menyimpulkan :
Kalau ternyata bukan diriku, melainkan pakaianku yg dihormati, mengapa aku mesti senang...????
Dan kalau ternyata bukan diriku, melainkan apa yg kupakai yg dihina, mengapa aku mesti sedih..???
Demikianlah manusia, lebih sering
menghormati yg melekat pada diri orang, seperti apa yg dipakai (pakaian dan
accesorisnya atau kekayaan, jabatan, BUKAN PRIBADI keberadaan orang itu
sendiri.)
Maka.. Jika kita dihormati orang,
janganlah bangga diri. Dan kalau pun jika kita tidak dihormati, jangan kecewa
dan bersedih diri, sebab.. kita tetap sebuah harga. Siapapun yg merendahkan
kita saat ini, jangan sampai membuat kita runtuh, bangkitlah dan tetaplah
teguh.
Kata Imam Al-Ghazali: “Jangan resah andai ada yg membencimu, kerana
masih ramai yg mencintaimu di dunia. Tetapi resah dan takutlah andai Allah
membencimu, kerana tiada lagi yang mencintaimu di akhirat.” dan Imam Hassan
Al-Basri Rohimahullahu Taala berkata: "Tahukah kalian apa itu tawadhu?.
Tawadhu itu adalah engkau keluar dari kediaman mu, lantas engkau bertemu
seorang muslim. Kemudian engkau merasa dia lebih mulia dari kamu."
Wallahu a'lam bittaufiq. Mudah-mudahan
kisah ini bermanfaat untuk kita semua. Barakallah.
Shallu 'Alaa Sayyidina Muhammad.
Shallu 'Alaa Sayyidina Muhammad.
Belum ada Komentar untuk "Belajar Dari Kisah Seorang Wali Allah"
Posting Komentar