-->

Terjemahan ihya 'Ulumuddin: Keutamaan Menuntut Ilmu Beserta Dalilnya


Adapun ayat-ayat firmannyaAllah Ta'ala : “Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama” (At-Taubah: 122)


أَمَّا الْآيَاتُ فَقَوْلُهُ تَعَالَى :  فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا في الدين
Dan firmannya Allah Azza Wa Jallah : “Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui” (An Nahl: 43).

وَقَوْلُهُ عَزَّ وَجَلَّ :  فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كنتم لا تعلمون
Adapun Hadits, maka sabda Nabi Saw : “Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari  ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga” (HR. Muslim No. 4873. Dari Abu Hurairah)


وَأَمَّا الْأَخْبَارُ فَقَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ فِيهِ عِلْمًا سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ 



Dan Nabi saw bersabda :  “Sesungguhnya para malikat membentangkan sayapnya bagi orang yang menuntut ilmu  karena ridha kepada apa yang ia lakukakan(terhadap orang yang mencari ilmu)”. (HR. Ahmad No. 18089 dan Ibnu Hibban No. 85 dan Hakim da ia menshahihkanknya ari hadits Shafwan bin 'Assal)


وَقَالَ صَلَّى الله عليه وسلم :  إن الملائكة لتضع أجنحتها لطالب العلم رضاء بما يصنع
Dan Nabi saw bersabda : “Sungguh jika kamu berangkat lalu belajar satu Bab dari ilmu, itu lebih baik bagimu daripada shalat sebanyak seratus raka'at”. ( HR. Ibnu Abdil Barr No. 89 Dari hadits Abi Dzarr)

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :  لَأَنْ تَغْدُوَ فَتَتَعَلَّمَ بَابًا مِنَ الْعِلْمِ خَيْرٌ مِنْ أَنْ تُصَلِّيَ مِائَةَ رَكْعَةٍ
Dan Nabi saw bersabda :  “Satu Bab dari ilmu yang di pelajari oleh seorang adalah lebih baik baginya dari pada dunia dan seisinya.” (HR. Ibnu hibban dan Ibnu Abdil Barr. Dari Hasan Al-Bashri, dengan Sanad Dha'if)
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم :  باب من العلم يتعلمه الرجل خير له مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

Dan Nabi saw bersabda : “Tuntutlah ilmu walau kenegeri cina”.
(HR. Ibnu 'Adi Juz 2 Halaman 207 dan Al-Baihaqi dalam Kitab Al-Madkhil Halaman 241. Dari Anas, dengan Sanad Dha'if)

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلم :  اطلبوا العلم ولو بالصين
Dan Nabi saw bersabda : “ menuntut ilmu adalah wajib bagi  bagi tiap-tiap muslim”

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :  طَلَبُ الْعِلْمِ فريضة على كل مسلم


Dan Nabi saw bersabda :  “ ilmu itu adalah gudang, kuncinya adalah bertanya. maka bertanyalah, sungguh dari pertanyaan itu diberi pahala akan empat orang, yaitu: yang bertanya dan guru yang menjawab dan orang yang mendengar jawaban itu dan orang yang cinta kepada mereka”  ( HR. Abu Nu'aim dalam Kitab Hilyatil Auliya' Halaman 3889. Dari 'Ali, dengan Sanad Dha'if)

وقال صلى الله عليه وسلم :  العلم خزائن مفاتيحها السؤالا فاسألوا فإنه يؤجر فيه أربعة السائل والعالم والمستمع والمحب لهم 
Dan Nabi saw bersabda : “Tidak pantas bagi orang bodoh untuk diam atas kebodohannya dan tidak pantas bagi orang yang berilmu untuk diam atas ilmunya”. ( HR. Ath-Thabrani No. 5511 dalam Kitab Al-Ausad. Dari Jabir, dengan Sanad Dha'if )

وقال صلى الله عليه وسلم :لا ينبغي للجاهل أن يسكت على جهله ولا للعالم أن يسكت على علمه
Dalam hadits riwayat Abi Dzarr ra : “Menghadiri majelis orang ‘alim itu lebih utama dari pada shalat sunnah seribu raka'at, menjenguk seribu orang sakit dan menghadiri seribu janazah”. Lalu seseorang bertanya :  “Wahai Rasulullah, apakah lebih utama dari membaca Al-Qur'an ? Maka Rasulullah saw bersabda: “Apakah Al-Qur'an itu bermanfa'at kecuali dengan ilmu”.  ( HR. Ibnul Jauzi dalam kitab Hadits Maudu' Juz 1 Halaman 224, dari Ibnu 'Umar)

وفي حديث أبي ذر رضي الله عنه :  حضور مجلس عالم أفضل من صلاة ألف ركعة وعيادة ألف مريض وشهود ألف جنازة، فقيل : يا رسول الله، ومن قراءة القرآن ؟ فقال صلى الله عليه وسلم : وهل ينفع القرآن إلا بالعلم .

Dan Nabi saw bersabda : “Barangsiapa yang meninggal dunia dimana ia sedang menuntut ilmu untuk menghidupkan islam, maka antara ia dan para Nabi di surga adalah satu deraja/tingkatan”.  ( HR. Ad-Dairami No. 358, dari Al-Hasan)


وقال عليه الصلاة والسلام :  من جاءه الموت وهو يطلب العلم ليحيي به الإسلام فبينه وبين الأنبياء في الجنة درجة واحدة
Adapun atsar(kata-kata sahabat) maka Ibnu 'Abbas ra berkata : “Rendahkanlah dirimu waktu mencari ilmu, maka kamu menjadi mulia sebab mencari ilmu”

وَأَمَّا الْآثَارُ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عنهما :  ذللت طالباً فعززت مطلوباً
Demikian juga  Ibnu Abi Mulaikah ra berkata : “Aku belum pernah melihat orang seperti ibnu 'Abbas, apabila aku melihatnya, maka aku melihat orang yang wajahnya paling tampan, dan jika ia berbicara, maka ia orang yang paling lancar lidahnya, dan jika ia memeberi fatwa, maka ia orang yang paling banyak ilmunya”.


وكذلك قال ابن أبي مليكة رحمه الله : ما رأيت مثل ابن عباس إذا رأيته رايت أحسن الناس وجهاً وإذا تكلم فأعرب الناس لساناً وإذا أفتى فأكثر الناس علماً .



Dan Ibnu Mubarak berkata : “Saya heran kepada orang yang tidak menuntut ilmu, bagaimanakah ia mengajak dirinya kepada kemuliaan?”
وقال ابن المبارك رحمه الله : عجبت لمن لم يطلب العلم كيف تدعوه نفسه إلى مكرمة
Dan sebagian hukama'(bijak) berkata :  “sesungguhnya saya tidak sayang kepada orang-orang yang seperti sayangku kepada salah satu dari dua orang  yaitu seorang yang mempelajari  ilmu namun ia tidak faham dan seseorang yang memahami ilmu namun ia tidak menuntutnya”


وقال بعض الحكماء : إني لا أرحم رجالاً كرحمتي لأحد رجلين رجل يطلب العلم ولا يفهم ورجل يفهم العلم ولا يطلبه
Dan Abu Darda' ra berkata : “sungguh aku belajar satu masalah lebih aku sukai daripada mendirikan malam(shalat sunnat dimalam hari)"

Abu Darda' ra  berkata: “Orang yang berilmu dan orang yang belajar ilmu itu adalah dua sekutu dalam kebaikan, sedangkan seluruh manusia (lainnya) adalah dungu, tidak ada kebaikan padanya

Dan Abu Darda' ra juga berkata : “jadilah orang pandai atau orang belajar atau orang yang mendengarkan (ilmu) dan janganlah kamu menjadi yang keempat maka kamu binasa

وقال أبو الدرداء رضي الله عنه : لَأَنْ أَتَعَلَّمَ مَسْأَلَةً أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ قِيَامِ ليلة .


وقال أيضا: العالم والمتعلم شريكان في الخير وسائر الناس همج لا جير فيهم



وقال أيضاً : كن عالماً أو متعلماً أو مستمعاً ولا تكن الرابع فتهلك
Dan 'Atha' berkata : “Majlis ilmu akan menebus dosa tujuh puluh majlis dari majlis yang lahan(sia-sia)
وقال عطاء : مجلس علم يكفر سبعين مجلساً من مجالس اللهو
‘Umar ra berkata : “Kematian seribu orang ahli ibadah yang mendirikan malam dan berpuasa di siang hari adalah lebih ringan daripada kematian seorang ‘alim yang mengetahui apa yang dihalalkan dan diharamkan oleh Allah.

وقال عمر رضي الله عنه : موت ألف عابد قائم الليل صائم النهار أهون من موت عالم بصير بحلال الله وحرامه .
Dan Imam Asy-Syafi'i ra berkata : “Menuntut ilmu itu lebih utama daripada melakukan shalat sunnah”.


وَقَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ :  طَلَبُ الْعِلْمِ أفضل من النافلة
Dan Ibnu Abdil Hakam ra berkata : "Saya ada di sisi imam malik belajar lalu masuk waktu zhuhur, lalu saya kumpulkan kitab-kitab untuk melakukan shalat”. maka imam malik berkata : “Hai ini, apa yang kamu bangkit kepadanya tidaklah lebih utama dari pada apa yang kamu ada padanya, apabila niat itu benar”.

وقال ابن عبد الحكم رحمه الله : كنت عند مالك أقرأ عليه العلم فدخل الظهر فجمعت الكتب لأصلي، فقال : يا هذا ما الذي قمت إليه بأفضل مما كنت فيه إذا صحت النية
Dan Abu Darda' ra berkata : “Barangsiapa yang berpendapat bahwa pergi menuntut ilmu tidak termasuk jihad maka sungguh ia berkurang fikiran dan akalnya
وقال أبو الدرداء رضي الله عنه :  من رأى أن الغدو إلى طلب العلم ليس بجهاد فقد نقص في رأيه وعقله.


Referensi: Ihya Ulumuddin


Belum ada Komentar untuk "Terjemahan ihya 'Ulumuddin: Keutamaan Menuntut Ilmu Beserta Dalilnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel