Dahsyat dan Perihnya Sakratul Maut
Selasa, Juni 13, 2017
Tambah Komentar
Mutrif bin Abdullah berkata ” Aku
tidak heran terhadap orang yang meninggal dalam keadaan su’ul khatimah, aku
hanya heran terhadap orang yang meninggal dalam keadaan khusnul khatimah.
Tidaklah Allah swt memberi anugerah terhadap seorang hamba dengan nikmat yang
lebih agung dari meninggal dengan kondisi khusnul khatimah ( meninggal membawa
agama islam )
مطرف بن عبد الله يقول : اني لا اعجب ممن هلك كيف هلك، وانما اعجب ممن نجا كيف نجا، وما من الله على عبد بنعمة افضل من ان يميته على الاسلام.
مطرف بن عبد الله يقول : اني لا اعجب ممن هلك كيف هلك، وانما اعجب ممن نجا كيف نجا، وما من الله على عبد بنعمة افضل من ان يميته على الاسلام.
Kenapa manusia sekelas Mutrif bin Abdullah tidak heran dengan orang yang meninggal dalam keadaan tidak membawa agama islam ? Karena sangat sulitnya sakaratul maut sehingga tidak semua orang mampu melewati rintangan tersebut.
Saya akan bawakan sedikit cerita mengenai sakaratul-maut atau menjelang wafat. Tujuannya bukan untuk menakut-nakuti, akan tetapi untuk introspeksi diri dan renungan bagaimana dahsyatnya sakaratul-maut dan apa yang kita persiapkan untuk menghadapinya?
Kaab al-aKhbar berkata: “Perumpaan
dahsyatnya sakaratul-maut seperti pohon berduri yang dimasukan ke dalam bagian
tubuh manusia yang berlobang. Kemudian setiap duri itu ditancapkan ke setiap
saraf manusia. Setelah duri-duri itu menancap pada tiap saraf manusia, kemudian
ditarik dengan sekeras-kerasnya sehingga putuslah saraf-saraf tersebut.
كان كعب الأحبار يقول : مثل الموت كشجرة الشوك، أدخلت في جوف ابن ادم، فأخدت كل شوكة بعرق، ثم اجتذبها رجل شديد الجذب، فقطع ما قطع و أبقى ما أقبى .
كان كعب الأحبار يقول : مثل الموت كشجرة الشوك، أدخلت في جوف ابن ادم، فأخدت كل شوكة بعرق، ثم اجتذبها رجل شديد الجذب، فقطع ما قطع و أبقى ما أقبى .
Dikisahkan, ketika malaikat Izrail selesai mencabut nyawa Nabi Musa Alahis-salam, maka malaikat Izrail bertanya: “Bagaimana rasanya sakaratul-maut wahai Musa?” Nabi Musa menjawab: “Seperti kambing yang diambil kulitnya dalam keadaan hidup.”
فقيل له بعد موته : كيف وجدت الموت يا موسى ؟ قال : كشاة يسلخ جلدها وهي حية.
Diantara mukjizat Nabi Isa adalah dapat menghidupkan manusia yang sudah mati.
Ketika Nabi Isa menghidupkan kembali Sam Bin Nuh, beliau bertanya: “Sejak kapan
kamu meninggal ?” Saam pun menjawab: “Sejak 4.000 tahun yang silam. Nabi Isa
bertanya lagi: “Bagaimana kamu dapatkan rasa sakaratul-maut ?” Saam menjawab:
“Sampai sekarang belum hilang dari diriku sakitnya sakaratul-maut.”
لما احيا عيسى
بن نوح، قال له عيسى : مذ كم أنت ميت ؟ قال : منذ أربعة الاف سنة. قال : كيف وجدت
الموت ؟ قال : إلى الان لم تذهب عني سكرته ولا حرارته.
Mudah-mudahan dengan cerita diatas hati kita tergugah untuk lebih meningkatkan amalan-amalan shaleh dan menjauhi segala sesuatu yang berbau maksiat sehingga ketika kita menghadapi sakaratul-maut. Allah swt menurunkan rahmatnya kepada kita berbentuk ringan dan mudahnya nyawa kita keluar dari jasad kita dan mudah-mudahan Allah swt mengakhiri hidup kita dalam keadaan beriman, khusnul-khotimah…amin amiin yaa Rabbal-'Alamiiin.
ياالله بها ياالله بها ياالله بحسن الخاتمة.
Mudah-mudahan dengan cerita diatas hati kita tergugah untuk lebih meningkatkan amalan-amalan shaleh dan menjauhi segala sesuatu yang berbau maksiat sehingga ketika kita menghadapi sakaratul-maut. Allah swt menurunkan rahmatnya kepada kita berbentuk ringan dan mudahnya nyawa kita keluar dari jasad kita dan mudah-mudahan Allah swt mengakhiri hidup kita dalam keadaan beriman, khusnul-khotimah…amin amiin yaa Rabbal-'Alamiiin.
ياالله بها ياالله بها ياالله بحسن الخاتمة.
Source: http://forsansalaf.com
Belum ada Komentar untuk "Dahsyat dan Perihnya Sakratul Maut"
Posting Komentar