Sudahkah Anda Menjalin Cinta Dengan Allah?

Tak kenal makanya tak sayang. Mungkin pepatah ini sudah sering kita dengar. Sekarang yang jadi pertanyaan adalah sudahkah kita mengenal Allah? Sudahkah kita punya hubungan yang dekat dengan Allah? Kemudian sudahkah kita menjalin cinta dengan Allah? Pertanyaan-pertanyaan ini agaknya sulit untuk dijawab.

Kalau kita mengatakan telah mencintai Allah dengan apakah kita membuktikan cinta itu? Untuk menyatakan bahwa kita telah mencintai Allah tentulah tidak hanya sekadar di mulut saja, melainkan harus dengan tindakan nyata. Sudahkah tindakan kita selama ini membuktikan bahwa kita telah mencintai Allah?

Realita yang sering kita saksikan adalah banyak orang yang mengaku telah mengenal Allah, tapi mereka belum mencintai sepenuh hati. Hal itu terbukti dengan tindakan atau perbuatan mereka masih menyimpang dari apa yang Allah gariskan lewat firman-firman-Nya. Banyaknya peyimpangan itu tentu saja sebagai bukti tak terbantahkan bahwa mereka belum mencintai Allah dengan rasa cinta yang sebenar-benarnya. 

Orang yang mencintai tentu saja akan menuruti apa kata yang dicintai. Orang yang mencintai tentu saja akan mengikuti apa keinginanan yang dicintai. Orang yang mencintai tentu tidak akan mengingkari apa yang diperintahkan oleh yang dicintai. Para pecinta sejati akan selalu tunduk dengan apa yang menjadi harapan para kekasihnya. Jika masih ada pembangkangan berarti cinta sejati itu masih perlu dipertanyakan.

Bukankah sebagai makhluk kita memang harus mengenal siapa Sang Penciptanya. Ironis sekali jika makhluk tidak mengenal siapa penciptanya. Ironis sekali jika sang hamba malah meninggalkan rajanya. Sebagai seorang hamba sudah selayaknya kita mengabdikan diri sepenuh hati, mendedikasikan diri dengan penuh cinta, supaya hubungan yang ada di antara sang hamba dengan sang pencipta kian terjalin dengan mesra seperti pasangan kekasih.

Sejatinya Allah mengharapkan hubungan yang lebih dekat dari sekadar hamba. Allah ingin agar kita mencintai-Nya sepenuh hati. Allah ingin setiap perbuatan dan segala yang kita lakukan berlandaskan cinta pada-Nya. Karena hanya dengan cinta, kita bisa mengabdi dan beribadah dengan tulus..


و ما امروا الا ليعبدوا الله مخلصين له الدين حنفاء ويقيمواالصلاة ويؤتواالزكاة وذلك دين القيمة
Artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (QS. Al-Bayyinah: 5)

Kembali kepada pepatah yang saya tulis di atas, barangkali artikel ini bisa mengajak para pembaca supaya bisa mengenal Allah lebih dekat lagi. Dari perkenalan itu semoga bisa menumbuhkan benih-benih cinta dalam di hati sanubari. Dari cinta itu semoga tumbuh hubungan yang akrab dan dari keakraban itu semoga tumbuh jalinan cinta yang mesra layaknya sepasang kekasih yang sedang memadu cinta.

Bagikan Artikel ini