Renungan: Agar Tidak Seperti Puasa Binatang
Sabtu, Juni 10, 2017
Tambah Komentar
Oleh: Dr. rer. nat. Catur
Sriherwanto
SESUNGGUHNYA, jika puasa diartikan
sekedar tidak makan, tidak minum, dan tidak melakukan aktifitas jasmani lain
selama sekian jam, maka tidak ada yang istimewa dengan puasa. Mengapa? Karena
tubuh kita sejak bayi hingga tumbuh menjadi anak-anak dan dewasa sudah terbiasa
berpuasa seperti itu. Benarkah demikian?
Semua manusia selalu “berpuasa”
Dalam kamus asal-usul kata bahasa
Inggris (kamus etymology), kata “breakfast” yang berarti sarapan
diketahui sudah ada sejak abad ke-15. Kata “breakfast” merupakan gabungan
dari kata “break” (kata kerja) dan “fast” (kata benda). Dalam bahasa
Inggris, “to break” artinya menghentikan (berbuka), sedangkan “fast” bermakna
puasa. Jadi secara harfiah, menurut Farlex Trivia Dictionary 2011, “breakfast” yang
berarti sarapan secara harfiah memiliki arti “breaking the fast”, yakni
berbuka dari puasa yang telah dilakukan sepanjang malam, yakni di saat tidur.
Ketika tidur, manusia usia berapa
pun, sehat ataupun sakit, sudah pasti tidak melakukan aktifitas makan, minum,
maupun kegiatan lain selain tidur. Dengan kata lain mereka “puasa tidak makan
dan minum” selama tidur malam. Oleh karenanya, ketika bangun pagi lalu sarapan,
maka sarapan itu disebut sebagai “breakfast”, yakni berbuka puasa (“break”).
“Breakfast” (sarapan) itulah kegiatan makan minum yang pertama kali dilakukan
pasca tidur sekian jam tanpa makan dan minum alias puasa (“fast”).
Sungguh, jika puasa hanyalah bagian
dari kehidupan yang dijalani manusia tanpa makan, minum, serta tanpa melakukan
kegiatan fisik yang membatalkan puasa, maka semua manusia di bumi ini, dari ras
mana pun dan agama mana pun, sudah dan selalu melakukannya setiap hari, sejak bayi
hingga dewasa dan meninggal dunia. Tidak ada yang istimewa. Mereka semua
melakukan puasa seperti itu ketika tidur, dan berbuka saat bangun dan sarapan.
Puasa binatang lebih hebat
Dilihat dari tingkat kesulitan fisik
serta lama puasa, maka puasanya manusia tidak ada apa-apanya dibandingkan puasa
di dunia satwa. Tidak ada yang dapat dibanggakan. Sebut saja kutu dan kecoak
yang mewakili dunia serangga. Kecoak mampu tetap hidup tanpa minum hingga dua
minggu dan tanpa makan hingga sebulan penuh. Lebih dahsyat lagi adalah kutu,
yang setelah kenyang menghisap darah inangnya, mampu bertahan hidup tanpa makan
hingga dua tahun.
Di dunia mamalia, beruang dan unta
adalah contoh hewan yang mampu ‘berpuasa’ secara ekstrim, dalam lingkungan
ekstrim pula. Beruang Hitam Amerika mampu bertahan hidup selama hibernasi
(tidur di musim dingin) hingga 100 hari tanpa makan, minum, tanpa mengeluarkan
kotoran, dan bahkan tanpa mengubah posisi tidur mereka. Unta pun tak kalah
tangguhnya. Cuaca gurun pasir sangatlah ekstrim, suhunya dapat mencapai lebih
dari 37 derajat selsius di siang hari, dan turun hingga di bawah nol di malam
hari. Namun ini bukan masalah bagi unta. Dalam kelangkaan makanan dan air, unta
mampu bertahan hidup selama seminggu atau lebih tanpa air, serta selama beberapa
bulan tanpa makanan.
Ular, kura-kura, buaya adalah
tiga contoh sang ‘juara puasa’ dari kalangan reptil. Kura-kura Galapagos mampu
bertahan hidup di musim kering, panas dan lembab di kepulauan Galápagos hingga
satu tahun tanpa makan dan minum. Hewan ini memakan makanan yang tidak perlu
diairi rutin seperti kaktus, buah, rumput, dan dedaunan. Tubuhnya mampu
menyimpan makanan dan air dengan sangat baik. Demikian pula dengan buaya.
Diantara masa perburuannya, buaya mampu bertahan tanpa makan selama berbulan-bulan.
Beberapa diantaranya bahkan diketahui mampu terus hidup selama setahun penuh
tanpa makan ataupun minum. Hal yang sama berlaku pada ular, sebut saja piton.
Sejumlah ular piton dapat bertahan
hidup hingga satu tahun setelah memangsa buruan besar sebelum melahap mangsa
berikutnya.
Di dunia ikan, salmon termasuk yang cukup tenar dalam hal ‘puasanya’. Salmon menghabiskan sebagian besar masa dewasanya di lautan Pasifik dan Atlantik. Saat mencapai usia kawin, salmon melakukan perjalanan kembali ke tempat lahirnya untuk bertelur dan membuahi telur di situ. Saat mengembara ratusan hingga ribuan kilometer melawan arus sungai ini, salmon tidak makan sama sekali hingga sembilan bulan.
Masih banyak lagi sebenarnya contoh
hewan, bahkan tumbuhan dan mikroorganisme, yang mampu ‘berpuasa’ dengan rentang
waktu lebih lama dan kondisi yang jauh lebih sulit dibandingkan manusia. Jika
dibandingkan dengan makhluk hidup tersebut, maka rentang waktu maupun kondisi
ekstrim yang dialami manusia saat berpuasa tidaklah ada apa-apanya. Tidak ada
yang istimewa dengan puasa manusia.
Istimewanya puasa manusia
Ramadhan adalah bulan yang di
dalamnya kaum muslimin diwajibkan berpuasa. Bahkan ada ayat khusus dan
terperinci mengenai syariat puasa Ramadhan ini. Belum lagi hadits-hadits Nabi
Muhammad, yang banyak sekali, yang menjadi dalil maupun tuntunan kaum muslimin
dalam berpuasa, khususnya di bulan Ramadhan. Beberapa di antaranya adalah:
“Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa.” (QS: Al Baqarah, 2:183)
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi Wassallam bersabda: “Barangsiapa yang tidak meninggalkan
ucapan dusta dan mengamalkannya maka Allah sudah tidak lagi memerlukan dia
meninggalkan makanan dan minumannya.” (HR. Bukhari)
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi Wassallam bersabda: “Barangsiapa yang menghidupkan malam
Qadar -dengan ketaatan- karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni
dosa-dosanya yang telah berlalu. Dan barang siapa yang berpuasa Ramadhan karena
iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR.
Bukhari)
Allah berfirman, “Semua amal anak
Adam baginya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri
yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai. Apabila salah seorang kalian
sedang menjalani puasa janganlah dia berkata-kata kotor dan berteriak-teriak.
Apabila ada orang yang mencaci atau memeranginya hendaklah dia katakan,
‘Sesungguhnya saya sedang berpuasa.’…” (HR. Bukhari)
Dari ayat Al Qur’an dan hadits
tersebut, sudah cukup menjadi bukti bahwa istimewanya puasa Ramadhan
dikarenakan ibadah ini menekankan aktifitas selama keadaan terjaga dan bukan
ketika tidur. Puasa Ramadhan tidak hanya sekedar aktifitas jasmani berupa tidak
makan, tidak minum, dan tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa saja.
Tapi ada sisi pikiran, kejiwaan, dan perilaku yang perlu disiapkan menjelang
puasa, dijaga selama berpuasa, dan diraih serta dipertahankan setelah puasa Ramadhan
berakhir. Bahkan prestasi ini perlu ditingkatkan. Inilah yang membedakan, dan
mengistimewakan puasa Ramadhan dari puasa hewan dan puasa manusia yang umumnya
mereka lakukan ketika tidur.
Keimanan merupakan kondisi kejiwaan,
pemikiran dan akal yang prima yang perlu dipersiapkan menjelang Ramadhan tiba.
Selama Ramadhan, saat sedang dalam keadaan terjaga, orang-orang yang berpuasa
dianjurkan selalu menjaga niat yang ikhlash, mengharap pahala Allah semata,
memelihara pikiran dari pengaruh buruk di sekeliling, dan mempertahankan akhlak
yang baik dari segala cobaan yang sulit.
Kaum muslimin juga diarahkan agar
memiliki target dan hasil tertinggi dari aktifitas puasa Ramadhan yang
dilakukan, yakni menjadi manusia yang bertakwa dan diampuni dosa-dosanya. Inilah
yang sepatutnya dilakukan manusia, agar puasanya istimewa, dan bukan seperti
puasa manusia umumnya, apalagi puasanya binatang. Wallaahu a’lam.
Referensi:
Photos: Top 10 Animal Dieters, Animal Planet, 014 Discovery Communications, LLC. The World’s #1 Nonfiction Media Company. http://www.animalplanet.com/wild-animals/photos/dieters-pictures.htm accessed on 30 April 2014, 6:06 a.m. Jakarta Time.
Online Etymology Dictionary, www.etymonline.com, entry: breakfast.
Farlex Trivia Dictionary 2011. Farlex, Inc. Entry: breakfast. Accessed via www.thefreedictionary.com/breakfast
Photos: Top 10 Animal Dieters, Animal Planet, 014 Discovery Communications, LLC. The World’s #1 Nonfiction Media Company. http://www.animalplanet.com/wild-animals/photos/dieters-pictures.htm accessed on 30 April 2014, 6:06 a.m. Jakarta Time.
Online Etymology Dictionary, www.etymonline.com, entry: breakfast.
Farlex Trivia Dictionary 2011. Farlex, Inc. Entry: breakfast. Accessed via www.thefreedictionary.com/breakfast
Belum ada Komentar untuk "Renungan: Agar Tidak Seperti Puasa Binatang"
Posting Komentar